
Perrara Bay-Due untuk pembukaan gerbang pencegahan banjir dari Jiangdong Corporation, banjir Jinbaohe, dan hujan lebat, yang menyebabkan banjir di daerah berskala besar di Kabupaten Teluk Perara. Bencana alam juga berdampak pada departemen pendidikan, dan hingga 24 sekolah di semua tingkatan dipaksa untuk ditutup.
Leo Nardo, S.PD mengkonfirmasi bahwa pesan tersebut dikonfirmasi pada hari Kamis (23/1/25) pada hari Kamis (23/1/25). Dia mengatakan: “Sekolah dekat didistribusikan dalam lima partisi, yaitu Langgam, Pangkalan Kerinci, Pelalawan, Kuras Pangkalan, dan Teluk Mental.”
Selain itu, Leo Nardo memperkenalkan sekolah -sekolah yang terkena detail. Di distrik Langgam, SDN 004 Muara Sako adalah satu -satunya sekolah yang tenggelam. Pada saat yang sama, di daerah Pangkalan Kerj, empat sekolah, TK Rantau Baru, Sekolah Dasar Rantau Baru 001, Sekolah Dasar Kuala Canal dan Sekolah Dasar Kuala Canal 002 dipaksa untuk menangguhkan kegiatan pengajaran.
Leo Nardo mengatakan: “Kasus terburuk terjadi di daerah Pelalawan. Sebanyak 17 sekolah di daerah itu dibanjiri, termasuk SMPN 1 dan SMAN 1 Pelalawan School.”
Rio Naldo mengatakan keputusan untuk menutup sekolah dibuat setelah partai politiknya menerima laporan langsung dari para pelaku sekolah di berbagai daerah.
Dia menjelaskan: “Keselamatan siswa adalah tugas utama. Selain itu, situasi di mana fasilitas sekolah dibanjiri juga menyebabkan kegiatan pengajaran tidak dapat diakses.”
Namun demikian, Lio Naldo memastikan bahwa partai -partai politiknya terus memantau pengembangan situasi. Dia menekankan: “Kami akan melakukan evaluasi rutin. Jika kondisi mengizinkan, kami akan segera membuka sekolah.”
Kantor Pendidikan dan Budaya Kabupaten Balawwang juga mengoordinasikan pihak -pihak yang relevan untuk memberikan bantuan kepada sekolah -sekolah yang terkena dampak banjir. “Kami berharap banjir dapat dikeluarkan sesegera mungkin, dan kegiatan pengajaran dapat kembali normal.”