![1164acd9073b842.jpg](https://hollahotelsindonesia.com/wp-content/uploads/2024/12/1164acd9073b842.jpg)
Aceh Mataexpose.co.id – Ilham Pangestu, Anggota DPR RI dari Partai Profesional dan Daerah Pemilihan Aceh II, mengatakan, “Pancasila sebagai Ideologi Kebangsaan dan Dasar Pancasila, Konsekuensi logisnya adalah Pancasila adalah landasan utama dan landasan fundamental penyelenggaraan negara Indonesia. Nilai-nilai dasar Pancasila adalah nilai-nilai ketuhanan Yang Maha Esa, nilai-nilai keadilan dan peradaban, nilai-nilai persatuan Indonesia, dan nilai-nilai ketuhanan. nilai-nilai demokrasi yang berlandaskan hikmah/nilai keterwakilan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Keempat pilar inilah yang menjadi sejarah perjalanan nasional Indonesia dan menjadi tumpuan negara, ujarnya dalam acara yang dihadiri tokoh masyarakat Desa Alur Pineung, Kecamatan Lansha Timur, Kota Lansha pada 4 Maret 2023 di Balai Desa Alur Pineung. .dari pilar. Dalam paradigma pembangunan Indonesia, hakikat kedudukan Pancasila memuat konsekuensi bahwa nilai-nilai Pancasila harus menjadi landasan dalam semua tingkat pembangunan nasional, baik pembangunan politik, pembangunan ekonomi, maupun pembangunan sosial.
Dalam pembangunan politik yang berdasarkan Pancasila, Indonesia menganut sistem politik demokrasi yang menempatkan rakyat pada kedudukan tertinggi, yaitu kedaulatan berada di tangan seluruh rakyat (demokrasi). Hal ini sangat berbeda dengan sistem otoriter/otoriter/totaliter yang menempatkan sekelompok kecil orang pada posisi teratas (menempatkan kedaulatan di tangan sekelompok elit).
Sedangkan perekonomian yang diterapkan di Indonesia adalah sistem ekonomi Pancasila yang mencakup demokrasi ekonomi. Demokrasi ekonomi berarti kegiatan perekonomian yang dilakukan oleh, oleh, dan untuk rakyat di bawah pengawasan pemerintah.
Ilham Pangastu mengatakan Indonesia saat ini menghadapi berbagai tantangan nasional yaitu kemiskinan, stunting, radikalisme, terorisme, intoleransi, anti NKRI, anti Pancasila, bahkan isu anti sahnya pemerintahan. Oleh karena itu permasalahan tersebut harus diselesaikan melalui teologi kerukunan yang tidak hanya bersifat damai tetapi juga saling mendukung.
Yang harus dibangun oleh semua entitas bangsa adalah teologi kerukunan, keinginan akan kerukunan abadi, dan kemampuan untuk berada dalam keharmonisan. Teologi kerukunan bukan hanya tentang hidup berdampingan secara damai, tetapi juga tentang tolong menolong, menolong dan mendukung satu sama lain.
Terakhir, Ilham Pangastu, Anggota DPRD asal Provinsi Aceh mengatakan, “Kemajuan suatu negara tidak lepas dari sumber daya manusia yang berkualitas sebagai kuncinya. Sumber daya manusia Indonesia harus sehat, cerdas, dan berdaya saing. dan berakhlak mulia. Nilai-nilai empat pilar tersebut merupakan warisan yang patut kita jaga dan rawat sebagai bangsa, dan yang lebih penting lagi ada dalam setiap ruang publik kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.