Pekanbaru-Kepolisian Daerah (Polda) kembali menunjukkan komitmennya dalam memberantas peredaran narkoba dengan memusnahkan barang bukti narkoba hasil sitaan Operasi Pengkondisian. Barang ilegal tersebut dimusnahkan di Mapolda Riau pada Selasa (24 Oktober 2012).
Pj Gubernur Riau Rehman Hadi bersama Kapolda Riau, Irjen Pol Mohammad Iqbal dan tokoh penting lainnya langsung memusnahkan narkoba tersebut. Barang bukti fisik yang dimusnahkan antara lain 424,5 butir ekstasi, 80.774,76 gram sabu, dan 5.889 butir Happy Five.
Selanjutnya, barang bukti lainnya juga dimusnahkan yakni 20.750 botol miras dan 1.223 pipa knalpot yang tidak memenuhi spesifikasi teknis atau pipa knalpot.
Kapolda Riau Irjen Pol Mohammed Iqbal mengatakan, pihaknya tetap berkomitmen memberantas peredaran narkoba secara menyeluruh. Selain memberikan perlindungan bagi generasi penerus, langkah tersebut juga diharapkan dapat mengurangi gangguan keamanan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.
“Hari ini kami melakukan operasi pemusnahan barang bukti narkoba dan menciptakan kondisi perayaan Natal dan Tahun Baru 2025 tanpa gangguan keamanan sedikit pun,” jelasnya.
Ia menambahkan: “Harapan kami adalah untuk mengurangi jumlah gangguan keamanan dimana efek alkohol dapat menyebabkan peminum kehilangan kesadaran dan berpotensi melakukan perampokan, penyerangan dan gangguan keamanan lainnya, sehingga kami mengambil tindakan mitigasi dengan cepat.”
Lebih lanjut, untuk menjamin keamanan perayaan Natal dan Tahun Baru, Kepolisian Negara Republik Indonesia melakukan operasi intensif dengan memanfaatkan Operasi Lilin Kode. Melalui tindakan tegas tersebut, kami berharap Provinsi Riau dapat menjadi daerah yang aman dan memberikan perlindungan sebesar-besarnya kepada masyarakat.
“Di Provinsi Riau disebut Operasi Lancang Kuning 2024. Operasi ini sudah berlangsung dan akan berlangsung hingga 2 Januari. [operasi Lancang Kuning] “Kalau punya motivasi, bisa diperluas,” ujarnya.
Ia menyimpulkan: “Kami berupaya melindungi, menasihati, dan mengatur arus lalu lintas, dan seluruh pemangku kepentingan terlibat dalam operasi kemanusiaan ini dengan hanya satu misi, yaitu menjadikan perayaan Natal dan Tahun Baru lancar dan bermanfaat.