JABAR – Kalau bicara pertanian organik, artinya semua bahan, benih, pupuk, dan pestisida juga harus mengandung bahan aktif organik.
Willie pertama kali mengerjakan pupuk kimia. Pemupukan adalah proses memperbaiki tanah secara langsung atau tidak langsung atau memberikan tambahan unsur hara pada tanah untuk memenuhi kebutuhan pangan tanaman.
Tujuan pemupukan antara lain memperbaiki kondisi tanah, meningkatkan kesuburan tanah, memberikan unsur hara pada tanaman, serta meningkatkan kualitas dan kuantitas tanaman. Proses pemupukan memegang peranan yang sangat penting dalam menjamin keberhasilan produksi tanaman.
Dalam bertani organik tentunya perlu menggunakan pupuk yang mengandung bahan aktif organik.
Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari bahan biologis, seperti sisa-sisa tumbuhan, hewan, dan manusia yang telah lapuk. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pupuk organik diartikan sebagai unsur hara tanaman yang berasal dari bahan organik.
Pupuk organik dapat berbentuk padat atau cair dan digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Pupuk organik mengandung lebih banyak bahan organik dibandingkan kandungan unsur haranya. Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau, pupuk kandang, sisa panen (jerami, jerami, tongkol jagung, ampas tebu dan sabut kelapa), limbah peternakan, limbah industri penggunaan bahan pertanian dan limbah kota (sampah).
Terdapat 2 (dua) jenis pupuk organik yaitu Pupuk Organik Padat (POP) dan Pupuk Organik Cair (POC).
Dari namanya saja sudah terlihat bahwa keduanya memiliki perbedaan tampilan, namun ada juga perbedaan dalam cara penggunaannya dan manfaatnya bagi peternakan Anda.
Apa itu pupuk organik padat (POP)?
“Padat” berarti pupuk apa pun yang diterapkan pada tanaman atau lahan pertanian dalam bentuk padat, bukan cair. Itu bisa digiling, digranulasi, dijadikan bubuk atau dijadikan pelet.
Apa itu pupuk organik cair (POC)?
Seperti namanya, pupuk organik cair mengandung bahan-bahan bermanfaat yang tersuspensi dalam cairan yang diaplikasikan pada tanaman atau tanah.
Bagaimana cara kerja pupuk padat?
Semua pupuk dirancang untuk memberikan nutrisi dan bahan bermanfaat lainnya bagi tanaman Anda.
Pupuk padat perlu diaplikasikan pada tanah kebun agar dapat diserap oleh sistem perakaran tanaman. Pupuk ini bisa diaplikasikan pada permukaan tanah di sekitar tanaman atau dicampurkan ke bedengan taman baru.
Berbeda dengan pupuk cair, pupuk padat tidak bisa diaplikasikan pada daun tanaman. Pupuk apa pun yang bersentuhan dengan daun tanaman harus segera dicuci. Tingginya konsentrasi unsur hara pada pupuk padat buatan dapat membakar jaringan daun tanaman jika dibiarkan terlalu lama.
Kekurangan pupuk padat.
Meskipun produk padat lebih murah dan seringkali lebih efektif dibandingkan pupuk cair, penerapannya agak sulit.
Namun pupuk organik baik padat maupun cair sangat bermanfaat untuk meningkatkan unsur hara dan pH (keasaman) tanah. Namun jika dilihat dari kepraktisan penggunaannya, pupuk organik cair lebih mudah digunakan dan praktis.
Bagaimana cara kerja pupuk organik cair? Sebelum mempelajari cara menggunakan pupuk organik cair, ada baiknya Anda memahami cara kerjanya.
Pupuk organik cair biasanya tersedia dalam bentuk konsentrat yang sudah dicampur sebelumnya dan perlu dicampur dengan air sebelum diaplikasikan. Oleskan pupuk cair pada tanah atau daun tanaman.
Pupuk cair yang diaplikasikan ke tanah mengantarkan unsur hara, enzim, dan bahan organik ke permukaan tanah sebelum menembus lebih dalam. Zat bermanfaat ini kemudian dapat digunakan oleh akar tanaman atau mikroorganisme tanah.
Pupuk cair yang diberikan pada daun tanaman diserap oleh stomata daun. Hanya nutrisi dan hormon yang didistribusikan melalui daun, namun nutrisi dan hormon tersebut cepat diserap dan dimanfaatkan oleh tanaman.
Berdasarkan pertimbangan dan perbandingan di atas, Willifito akhirnya memutuskan untuk mulai melakukan sosialisasi pupuk organik cair (POC) kepada petani untuk membantu menekan biaya produksi dan meningkatkan hasil panen.
Biro Karawang